Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Menulis Puisi Lama
Bahasa Indonesia · Menulis Puisi Lama
Suratno

24/08/2021 11:54:18

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

83

Ragam Peristiwa

D.

Menulis Puisi Lama (Pantun)

8.1 Menulis (Sastra)

Tujuan Pembelajaran:

Kamu akan mampu menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima.

Tahukah kamu jenis-jenis puisi lama Indonesia?

Ya, ada bermacam-macam jenis puisi lama, antara lain mantra, seloka,

gurindam, pantun, dan syair. Namun yang akan kamu pelajari kali ini hanya

memfokuskan pada bentuk pantun.

1. Sifat Puisi Lama

Sesuai dengan masyarakat lama, puisi lama berisi ekspresi, pikiran, gagasan,

dan perasaan orang pada zamannya serta adat istiadat yang menyertainya.

Sifat-sifat/karakteristik puisi lama antara lain sebagai berikut.

a. Irama puisi lama pada umumnya sama 2-2.

b . Puisi lama berbentuk lurus (a-a-a-a), silang (a-b-a-b), atau terikat pada jumlah

kata dan kembar (a-a-b-b), atau berpeluk (a-b-a-b) larik.

c. Mempunyai bentuk tetap, sesuai aturan tiap jenis puisi.

d. Penggunaan rima mengikat.

2. Kaidah Penulisan Pantun

Perhatikan contoh pantun berikut.

Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ke tepian

Bersakit-sakit dahulu

Bersenang-senang kemudian

Dari mana datangnya lintah

Dari sawah turun ke kali

Dari mana datangnya cinta

Dari mata turun ke hati

Kaidah penulisan pantun adalah sebagai berikut.

a. Terdiri atas 4 baris.

b . Setiap baris terdiri 8 sampai 12 suku kata.

c. Bersajak silang (a-b-a-b).

d. Baris 1 dan 2 sampiran, baris 3 dan 4 isi.

e. Pantun bersifat curahan perasaan/pikiran.

1

2

3

sampiran

1

2

3

isi

84

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

3. Jenis-Jenis Pantun

Jenis-jenis pantun dapat dibedakan berdasarkan isinya dan jumlah barisnya, yaitu

sebagai berikut.

a. Berdasarkan Isinya

1) Pantun Anak-Anak

a) Pantun Jenaka

b) Pantun Teka-Teki

Contoh:

Contoh:

2) Pantun Orang Tua

a) Pantun Nasihat

b) Pantun Adat

Contoh:

Contoh:

c) Pantun Agama

Contoh:

Tinggi bukit gilang gemilang

Air laut tenang tenangan

Budi sedikit tindakkan hilang

Itu menjadi kenang kenangan

Berek-berek turun ke semak

Dari semak turun ke padi

Dari nenek turun ke mamak

dari mamak turun ke bumi

Sudah diambil mari diurut

Diurut di bawah pokok sena

Melihat kambing mencabut janggut

Gajah pula mengorek telinga

Burung nuri burung dara

Terbang ke sisi taman kayangan

Cobalah tebak wahai saudara

Makin di sisi makin ringan

Jika tuan membeli tikar

Tikar anyaman dari mengkuan

Kalau tuan bijak pintar

Ular apa membelit pinggang

Ambil segulung rotan saga

Sudah diambil mari diurut

Duduk termenung harimau tua

Melihat kambing mencabut janggut

Kalau keladi sudah ditanam

Jangan lagi meminta talas

Kalau budi sudah ditanam

Jangan lagi meminta balas

d) Pantun Dagang

Contoh:

Cari lebah bersarang besar

Jangan tersengat racun berbisa

Janji Allah adalah benar

Jangan tertipu kehidupan dunia

Hari gelap jangan bingung

Niscaya kita cepat tidur

Hati siap karena untung

Jangan alpa panjatkan syukur

85

Ragam Peristiwa

Bukan kacang sembarang kacang

Kacang melilit kayu jati

Bukan datang sembarang datang

Datang melihat isi jantung hati

Jauh berdagang di tengah kota

Menjual dagangan di pelbagai benda

Abang pergi mencari harta

Buat meminang akan adinda

e) Pantun Remaja

Contoh:

b . Berdasarkan Jumlah Barisnya

1) Pantun Berkait

Pantun berkait, pantun berantai, atau seloka adalah pantun yang terdiri

atas beberapa baris. Pantun ini terdiri atas beberapa bait yang sambung-

menyambung. Hubungannya sebagai berikut:

Baris kedua dan baris keempat

pada bait pertama dipakai kembali pada baris pertama dan ketiga pada bait

kedua. Demikian pula hubungan antara bait kedua dan ketiga, ketiga dan

keempat, dan seterusnya.

Contoh:

Sarang garuda di pohon beringin

Buah kemuning di dalam puan

Sepucuk surat dilayangkan angin

Putih kuning sambutlah Tuan

Buah kemuning di dalam puan

Dibawa dari Indragiri

Putih kuning sambutlah Tuan

Sambutlah dengan si tangan kiri

Dibawa dari Indragiri

Kabu-kabu dalam perahu

Sambutlah dengan si tangan kiri

Seorang makhluk janganlah tahu

2) Talibun

Talibun adalah pantun yang susunannya terdiri atas enam, delapan, atau

sepuluh baris. Pembagian baitnya sama dengan pantun biasa, yaitu terdiri

atas sampiran dan isi. Jika talibun itu terdiri atas enam baris, tiga baris

pertama merupakan sampiran dan tiga baris berikutnya merupakan isi.

a) Talibun enam baris

Contoh:

Selasih di rimba Jambi

Rotan ditarik orang Pauh

Putus akarnya di jerami

Kasih pun baru dimulai

Tuan bawa berjalan jauh

Itu menghina hati kami

<

<

<

<

86

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

b) Talibun delapan baris

Contoh:

c) Talibun sepuluh baris

Contoh:

3) Pantun Kilat

Pantun kilat atau karmina ialah pantun yang terdiri atas dua baris.

Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isinya.

Contoh:

4. Langkah-Langkah Menulis Pantun

Nah, jika kamu ingin menulis puisi lama perhatikan langkah-langkah berikut.

a. Tentukan jenis puisi lama yang akan ditulis!

b . Pahami karakter atau kaidah penulisan jenis puisi lama tersebut!

c. Tulislah jenis puisi lama tersebut berdasarkan kaidahnya!

Pasir bulan dalam perahu

Berlabuh tentang batu bara

Berkiawan lalu ke tepian

Ketika menghadap kemudinya

Kasih tuan hambalah tahu

Bagai orang menggenggam bara

Rasa hangat dilepaskan

Begitu benar malah kiranya

Ditatah sarat bunga kondai

Bertikam berhulu gading

Terang bertirai sutra

Bersulam bersuji manik

Rendah beri berturab

Kebesaran basa nan empat balai

Tuan Pagi di padang ganting

Tuan Indomo di Siiroso

Datuk Machndun di Si Manik

Bendahara di sungai Tarab

Sudah gaharu, cendana pula

Sudah tahu, bertanya pula

Pinggan tak retak, nasi tak ingin

Tuan tak hendak, kami tak ingin

Gendang gendut, tali kecapi

Kenyang perut, senanglah hati

87

Ragam Peristiwa

Kerjakan latihan berikut.

1. Tulislah empat buah pantun berjenis:

a. jenaka,

b. teka-teki,

c. remaja,

d. nasihat,

e. anak-anak,

f. agama.

2. Tukarkan dengan kawanmu untuk dianalisis dari sudut:

a. jumlah kata, irama, dan rima,

b . isinya,

c. sampiran dan isinya.

Bentuklah kelompok dengan anggota empat sampai lima kawan.

Diskusikan arti istilah dalam puisi lama berikut. Berikan penjelasan

dan contohnya! Bacalah salah satu contoh tersebut di depan kelompok

lain.

1. Gurindam

2. Talibun

3. Syair

4. Karmina

5. Seloka

6 . Bidal

7. Mantra

Kerjakan di buku tugasmu!

3

4

Ungkapan, Istilah, dan Peribahasa

1. Ungkapan atau idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang memiliki

struktur tetap dan maknanya tidak sama dengan unsur-unsur pembentuknya.

Contoh:

Janganlah menjadi anak yang

kepala batu

akibatnya tidak baik.

2. Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan

makna, konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas di bidang tertentu.